Sunday 3 June 2012

Septiana Polwan Polda Lampung yang Penuh Talenta






SAAT diperintahkan memberikan senyum saat apel pagi di Polda Lampung tahun 2000 menjadi  pengalaman berkesan bagi Brigadir Polisi Septiana. Maklum, saat itu ia baru lulus sekolah Polwan. Ia pun diharuskan memberikan contoh senyuman tulus dari hati, di depan sekitar seratusan angggota polisi.

"Pengalaman itu paling berkesan. Saya sempat grogi aja. Baru lulus disuruh tampil ke depan, memberikan senyum paling bagus dan dari hati. Saya dijadikan contoh Polwan yang melayani masyarakat dengan senyum dan bersikap ramah menyapa masyarakat," kata wanita kelahiran 29 September 1980 ini.

Selain senyum di hadapan seratusan polisi, istri dari Ipda Ridho Rafika juga punya pengalaman menarik saat mengikuti fashion show yang harus mengenakan pakaian sulam usus dengan ibu gubernur di Mahan Agung. "Di sana kami polwan-polwan tampil lemah gemulai, banyak orang tidak percaya kami Polwan, yang juga gemulai bak peragawati sungguhan," tutur ibu tiga anak yang pernah masuk 10 besar menembak di masa pendidikan.

Septiana mengaku bahwa menjadi Polwan, bukanlah cita-cita awalnya. Ia mempunyai keinginan menjadi guru taman kanak-kanak (TK). Namun, tahun 2000 saat diterima sebagai mahasiswa hukum di Universitas Lampung, ia mendapat informasi lowongan menjadi Polwan.

"Waktu itu sudah diterima sebagai mahasiswa. Tapi ada lowongan Polwan, iseng-iseng daftar ternyata lulus. Akhirnya pilih Polwan aja. Karena tugasnya juga mulia melayani masyarakat dan menjadi sahabat di semua lingkungan," tutur Septiana yang pertama kali bertugas di Direktorat Sabhara Polda Lampung.

Sekitar sebelas tahun menjadi Polwan, telah banyak tugas dan pengalaman yang dijalani wanita penyuka makanan seafood, dan memiliki talenta menyanyi serta master ceremony. Mulai magang selama enam bulan di Direktorat Sabhara, Sekretaris Pribadi Kadit Pers Kombes Pol Ondang Sutarsa, sampai saat ini menjadi staff di bagian Dalpers biro SDM Polda Lampung.

Meski berpindah bagian dengan tugas dan rekan baru, wanita yang jago menari dan aerobik ini punya cara untuk tetap enerjik di tempat kerja. "Sebelas tahun waktu yang cukup lama. Tapi saya selalu semangat karena punya cara yang selalu saya pakai mengatasi pekerjaan di kantor. Di antaranya cinta pekerjaan, berpikir positif, berusaha mencatat hal-hal yang penting, dan punya ide terobosan yang baru. Satu hal selalu berusaha menjaga kekompakan," kata wanita berdarah Jawa Sunda ini.




Satu hal yang masih menjadi keinginan putri pasangan almarhum Moeilan dan Suaenah ini adalah ingin menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum Universuitas Saburai. "Saya maunya selesaikan kuliah dan ikut tes Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di Sukabumi, Jawa Barat," pungkas wanita yang pernah menjadi komandan peleton (danton) kala di Sepolwan.(Tribunlampung-romi rinando)


Biofile
Nama  Septiana
TTL: 29 September 1980
Tugas: Personel Bagian Dalpers biro SDM Polda Lampung
Suami: Ipda Ridho Rafika
Anak: 3
Prestasi: Juara Menembak di Sepolwan.

No comments:

Post a Comment