Wednesday 18 July 2012

SMS Terakhir Siswi SMTI Korban Pembunuhan


Besok Saya Pulang, Hpnya Ngedrop!

Kematian Dwi Komala Sari (16) siswi kelas II Sekolah Menegah Teknologi Industri (SMTI) Bandar Lampung, cukup tragis  dan memilukan. Jasad korban berada di dalam karung terkubur di tanah sedalam 40 cm. Yang ditemukan di beka gudang milik PT Pusri  di Jalan Gatot Subroto, Pahoman, TelukbetungUtara. 
Foto Dwi Komala Sari  Facebook
Siswi kelahiran 11 Juni 1996 sebelumhya pergi dari rumahnya, Jalan Pulau Bacan, Gang,  Al Iman,  Jagabaya, Sukabumi sejak Jumat (13/72012), sekitar pukul 17.00 WIB. Ia, berpamitan hendak mengantarkan rok ke rumah Yeni teman sekolahnya.

Nahas setelah kepergiannya itu, korban tidak pernah kembali, dan ditemukan,  sudah tidak bernyawa, pada Minggu (15/07/2012) dengan kondisi luka di leher bekas jeratan tali dan luka di alis. 

Rasimun (45) ayah korban mengaku tidak memiliki firasat apapun atas kepergian anak kedua dari dua bersaudara tersebut. Namun pria yang bekerja sebagai kurir di sebuah perusahaan mitra PT Adira, mengaku mendapat pesan singkat yang terlihat janggal dari sang anak 

Rasimun Ayah Korban Seusai Pemakaman Rabu (18/7/2012)
"Bsk saya pulang ! Hpnya ngedrop" inilah pesan singkat terakhir yang dikirim Dwi ke handphone Rasimun,  pada Jumat (13/72012) sekitar pukul 21.00 WIB, empat jam setelah korban pergi dari rumahnya. 

Menurut Rasimun pesan tersebut janggal, karena Dwi yang tidak pernah keluar hingga malam, setiap mengirim pesan tidak pernah menggunakan kata-kata saya. 

"Saya curiga sms itu, bukan dari anak saya. Karena kalau sms, Dwi gak pernah pakai kata-kata Saya. Karena dia selalu bilang nama,  kalau gak dengan kata Gue," kata Rasimun ditemui di rumah duka, seusai pemakaman korban, Rabu (18/7/2012)  

Rasimun mengaku anaknya meninggalkan rumah menggunakan Mio Soul BE 4293 CK , saat ia masih tidur. "Biasanya dompet selalu saya letakan di jok motor. Sore itu gak biasanya dompet saya ambil. Karena motor mau dipake Dwi. Dia bilang mau tempat temannya Yenni antar rok.Tapi  sampai jam 8 (20.00 WIB) gak pulang-pulang, pas jam 9 (21.00 WIB) dia sms bilang hapenya ngedrop," beber Rasimun yang tampak terlihat tegar atas kepergian anaknya. 

Dugaan kematian korban yang diduga dilakukan rekan sekolahnya Derry (16) karena dilatarbelakangi motif percintaan memang merebak. Pasalnya rekan dan kerabat korban mengakui hal tersebut. Tri (15) sepupu sekaligus teman dekat korban mengaku, satu hari sebelum hilangnya Dwi, ia mendapat curahan hati korban. 

"Dwi bilang dia dapat sms Derry teman sekolahnya. Dery katanya mau kasih coklat dan boneka. Tapi Derry nyuruh dia datang ke rumahnya,  ambil coklat dan boneka sudah disiapin," ujar Tri saat dijumpai di rumah duka. 

Tripun mengakui Derry kerap memanggil Dwi dengan panggilan sayang. Namun Dwi yang dikenal berprestasi sejak SD dan pernah ikut kursus balet tidak pernah menanggapi cinta sang Derry. 

"Derry emang suka sama Dwi, dia sering panggil Dwi sayang, dia juga sering sms, tapi gak pernah dibalas, dan ditanggapi. Terakir Deryy sms, Kamis (12/72012) mau kasih boneka dan coklat, abis itu Dwi hilang," ujar wanita berambut panjang diamini Ria (30) yang juga sepupu korban.  

Dika Firmansyah (16) yang juga rekan sekolah korban, mengakui kalau Derry menaruh hati terhadap Dwi, bahkan rekan-rekanya sering kumpul di tempat tinggal Derry yang menjadi lokasi penemuan jasad korban.

"Kami sering kumpul di sini, orangtua Derry gak ada. Kami kaget katanya Dwi di kubur di sini, makanya kami mau lihat," ujar Dika saat bersama rekan-rekannya ditemui tengah di lokasi. penemuan jenazah korban. 

Meski berat melepas kepergian sang anakya, Rasimun terlihat tegar. Namun ia berharap kepolisan bisa mengusut tuntas pelaku pembunuhan terhadap putrinya tersebut. "Kami tetap berusaha ikhlas, kami berharap pelaku pembunuhan bisa segera diungkap," bebernya. 
Lokasi penemuan jasad Dwi

Kapolresta Bandar Lampung Kombes M Nurochman mengaku pihkanya masih melakukan penyelidikan intensif terhadap Derry (16) rekan Dwi Komala Sari yang diduga menjadi pelaku pembunuhan.

"Sampai sat ini baru satu orang yang kami periksa intensif, dan diduga menjadi pelaku. Motifnya sampai saat ini belum bisa diketahui," kata Nurochman yang dihubungi, Rabu (18/7/2013). 


Sementara Kasat Reskrim Polresta Kompol Musa Tampubolon mengatakan, motif sementara insiden pembunuhan adalah pelaku hendak menguasai motor korban. "Sementara motifnya pelaku hendak menguasai motor korban," ujarnya (romi- rinando)

No comments:

Post a Comment