Wednesday 21 November 2012

Cara Menulis Berita Bagi Wartawan Pemula




Bagi yang selama ini mengalami kesulitan menulis berita, tidak cukup hanya memahani 5 W + 1 H dan piramida terbalik. Latihan menulis terus menurus adalah cara alamiah untuk meningkatkan kualitas tulisan.



Menulis Berita Bagi Reporter Pemula :
Beberapa teman seprofesi saya, redaktur di koran lokal terbitan Medan dan juga suratkabar nasional di Jakarta, dalam kesempatan berkomunikasi via telepon sering mengeluhkan sulitnya mencari reporter yang mampu menulis berita dengan baik.


"Waktu direkrut, dia mengerti dan tahu menjelaskan apa itu 5W1H dan piramida terbalik, tetapi setelah beritanya ditulis, pusing saya membacanya karena tidak jelas apa maksudnya," kata seorang teman wartawan yang pernah bekerja sebagai pemimpin redaksi di sebuah koran harian. "Lalu kalau dia tidak mengirim berita, alasannya karena tidak ada berita yang menarik untuk diliput."


Tidak tahu teknik menulis berita dengan baik, dan tidak mengerti bagaimana cara mencari berita yang layak-tulis. Masalah ini saya pikir terjadi di semua daerah di Indonesia, banyak koran mengalaminya. Apalagi jumlah media cetak semakin banyak sementara orang yang benar-benar terpanggil menjadi wartawan sangatlah sedikit.

Di bawah ini saya bagikan beberapa tips jurnalistik dari pengalaman saya selama 15 tahun lebih menulis berita di koran dan situs Internet. Sekarang untuk level reporter pemula, dan nanti di kesempatan lain saya akan menulis tips dan teknik jurnalistik untuk tingkat redaktur agar tidak "ditokoh-tokohi" reporter.

Tips jurnalistik dasar bagi wartawan pemula: bagaimana menulis berita yang baik untuk koran

Tips cara menulis berita #1: Menulis dengan jujur. Fakta tidak boleh dipelintir. Opini dan penafsiran harus ditulis dalam alinea yang berbeda. Boleh tidak netral, tapi harus independen.

Berbohong dalam berita adalah dosa terberat wartawan. Jika jumlah aktivis LSM yang mendemo bupati hanya puluhan orang, jangan tulis ratusan atau ribuan orang. Berita bohong seperti ini sangat sering muncul di koran-koran daerah, terutama menyangkut liputan pilkada.

Jika harus menulis interpretasi atas sebuah fakta, tuliskanlah di paragraf terpisah, dan tunjukkan secara jelas kepada pembaca supaya mereka tahu mana yang fakta dan mana opini atau penafsiran si wartawan.


Reporter yang meliput berita di lapangan harus bersikap independen terhadap semua pihak yang terkait dengan topik tulisannya. Berikan kesempatan yang sama bagi semua narasumber untuk menjelaskan versi mereka, jangan memvonis kebenaran. Wartawan boleh tidak netral, misalnya kalau harus memihak pada rakyat yang jadi korban penindasan penguasa, namun harus selalu independen dengan memberikan kesempatan pada penguasa untuk berbicara.

Artikel rujukan disadur dari blog wartawan senior asal Sumatera Utara, yaitu Jarar Siahaan. 

Tiwi Belum Mau Jadi Legislator



BANDARLAMPUNG - Meski  usianya  relatif muda untuk ukuran politikus, namun tidak dengan pengalaman organisasi. Maklum, sejak   sekolah,   Tiwi Mia Anggraini sudah aktif di berbagai organiasasi. 

Bahkan, saat  didapuk  masuk  di kepengurusan Wilayah Partai Bulan Bintang Provinsi Lampung dengan jabatan wakil ketua bidang  Pertanian dan Perkebunan, wanita kelahiran Kalimantan Timur 21 Mei 1992  tidak lagi canggung.  


"Sebenarnya tidak  beda  jauh  partai dengan organisasi. Organisasi  pada dasarnya   tempat  orang-orang kumpul bekerjasama  mencapai tujuan, begitupun dengan partai," ujar wanita yang masih  tercatat sebagai mahasiswa  semester V jurusan Manajemen  Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. 


Pilihan masuk partai Politik Bulan Bintang, bagi Tiwi bukan sekedar  mencari pengalaman. Namun  wanita yang besar di Bontang Kalimantan Timur mengaku ingin berbuat lebih banyak bagi masyrakat. 

"Kan partai punya  program-program kerja, seperti pemberdayaan masyrakat.   Salahsatunya  melakukan penyuluhan bagaimana meningkatkan hasil  panen. Ini sesuai bidang  yang saya pegang," ujar wanita yang juga menjabat Kepala Biro Koperasi pada Organisasi Laskar Muda Indonesia (LMI) Provinsi Lampung.  

Saat ditanya apakah hendak mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, wanita yang juga aktif di organisasi BEM Unila mengaku,  belum memiliki niat  mencalonkan diri.  Namun kedepan tidak tertutup kemungkinan  putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Suaidi Adib dan Rosmala Dewi, menjadi legislator . 

"Kalau sekarang belumlah, mungkin kedepan. Saya  mesti harus banyak belajar  dulu. Lagian  baru empat bulan masuk partai," kata Tiwi yang mengaku sangat gemar menyanyi. 

Tiwi tidak memungkiri,  memperjuangan aspirasi rakyat,  seorang politikus bisa memulainya masuk sistem,   menjadi  legislator. "Memang memperjuangan aspiriasi,  salshsatunya  masuk sistem.  Bagi saya, gak harus jadi legislator kok, bisa saja  buat program-program yang bisa bermanfaat bagi masyrakat," pungkasnya. (romi)  


Biofile
Nama : Tiwi Mia Anggraini
Jabatan : Wakil Ketua Bidang  Pertanian dan Perkebunan PBB
Ortu : Suaidi Adib Rosmala Dewi
TtL : Kalimantan Timur 21 Mei 1992
Kepala Biro Koperasi pada Organisasi Laskar Muda Indonesia (LMI) Provinsi Lampung.